Monday, March 4, 2013

Cara Mencegah dan mengatasi kanker serviks

Kanker serviks adalah salah satu kanker yang umum menyerang wanita yang sudah aktif secara seksual. Menurut data WHO, kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15-45 tahun setelah kanker payudara. Tak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi tiap tahun di seluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di Indonesia sendiri, kanker serviks adalah kanker penyebab kematian nomor satu.
Beberapa penyebab kanker serviks adalah virus human papillomavirus (HPV), pergaulan bebas, merokok, pil KB, dan melakukan aktivitas seksual di usia yang terlalu dini.

HPV adalah virus yang sangat mudah menular dan dapat menginfeksi siapa saja yang sudah aktif secara seksual, baik pria atau pun wanita. Dari ratusan jenis HPV, golongan HPV yang menyebabkan kanker disebut sebagai HPV onkogenik yang berperan dalam 99,7 persen kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 merupakan golongan “high risk” penyebab utama pada 70 persen kasus kanker serviks di dunia.
Sel-sel kanker serviks terbentuk di bagian tisu serviks yang gejalanya tidak mudah terdeteksi dan termasuk penyakit kanker yang lambat pertumbuhannya. Namun pada stadium tertentu, gejala kanker serviks bisa berupa pendarahan, keputihan dan sakit di bagian panggul. Pada kanker serviks, terjadi pertumbuhan sel abnormal  yang tidak terkendali sehingga menimbulkan benjolan atau tumor pada serviks. Berawal dari serviks, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
Kanker serviks dapat dideteksi dengan tes pap smear rutin, yaitu pengambilan getah/lendir dari serviks dengan menggunakan tangkai usap (swab). Test ini sangat mudah dan cepat yang bisa dilakukan oleh semua dokter kandungan. Cara lain untuk mendeteksi kanker serviks terutama pada stadium lanjut adalah dengan melakukan CT scan, MRI, tes PET dan X-ray.

Pengobatan kanker serviks beragam, tergantung dari kondisi masing-masing penderita. Treatment seperti kemoterapi, radiasi dan operasi adalah tindakan yang umum dilakukan oleh onkologi untuk pasien kanker serviks.

Namun lebih baik dari cara mengobati adalah cara mencegah kanker serviks. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjalani tes Pap Smear rutin setiap tahun, menjalani pola diet dan gaya hidup yang sehat.
Sekarang juga sudah tersedia vaksin untuk mencegah kanker serviks, yaitu vaksin Gardasil dan Cervarix. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan berusia 11-12 tahun. Idealnya, vaksin ini diberikan kepada perempuan yang belum pernah melakukan kontak seksual. Kedua jenis vaksin ini diberikan 3 kali dalam waktu 6 bulan. Dosis ke 2 diberikan 1-2 bulan setelah yang pertama. Dosis ke 3 diberikan 6 bulan setelah yang pertama. Vaksin kanker serviks tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau sedang sakit. Konsultasikan ke dokter jika Anda mempunyai alergi terhadap obat tertentu, termasuk juga dengan ragi dan lateks.

Pencegahan terhadap kanker serviks tetap merupakan jalan terbaik dalam melawan virus HPV. Oleh sebab itu, lakukanlah pap smear rutin dan vaksinasi agar Anda terhindar dari resiko terkena kanker serviks.



Source : http://www.tipsdietcepat.com/cara-mengatasi-kanker-serviks

2 comments:

  1. kanker serviks menjadi isu yang serius bagi para wanita jaman sekarang, kita harus tetap waspada, cegah sedini mungkin jka bisa, makasih kak

    ReplyDelete